Jumat, 25 September 2009

“Dua Kali Lipat dari Personil sebelumnya!”

Jumat, 25 September 2009
Begitulah Pak dadan selalu menekankan kepada kami anggota Pramuka Ambalan MOch. Toha dan Dewi sartika. Sukses meraih quota terbanyak di kabupaten cianjur yaitu 80 orang penegak putera-puteri. Kini kami tak akan surut dan patah semangat untuk menggaet personil yang lebih banyak lagi.

Lalu gimana kalau ternyata personilnya tak akan memenuhi target, mungkin kurang dari personil sebelumnya? “Tak apa-apa” jelas Pradana Deri Supriady dan Pradani Rini sunardi. Mereka menegaskan apalah artinya kuantitas bila tak diiringi oleh kualtitas, walau kuantitas menurun tetapi diharapkan kualitas terus meningkat.

Banyak dari anggota pramuka SMAN 1 Sukaresmi yang menjalin hidup baik dengan masyarakat ataupun sesama pramuka di kabupaten cianjur maupun nasional. Kini setelah terjun ke masyarakat, mereka telah banyak meraih sukses yang mapan untuk hari esok yang gilang GEMILANG.

Dewan Ambalan Moch. Toha-Dewi Sartika, kini sedikit rehat dengan kegiatan-kegiatan pramuka setelah padatnya kagiatan di bulan agustus 2009 kemarin. Tak lama lagi akan mengadakan SERTIJAB (serah terima jabatan) bagi Dewan Ambalan yang baru, karena Dewan Ambalan yang sekarang tidak memungkinkan untuk terus lanjut oleh faktor tingkatan kelas. Ya, karena sudah kelas tiga maka diharapkan semua kegiatan ekstrakulikuler deberhentikan dan focus untuk belajar mencapai Ujian Nasional.

Saat Dewan Ambalan yang baru sibuk menggaet personil, maka Dewan kehormatan yang telah mencapai Pramuka Penegak Laksana menargetkan untuk Pramuka Penegak Garuda. Saya kira Pak Dadan sebagai Pembina akan mengizinkan ini untuk pencapaian kualitas yang baik.

AMBALAN MOCH.TOHA-DEWI SARTIKA PANGKALAN SMAN 1 SUKARESMI-CIANJUR





Moch. Toha dan Dewi sartika, nama itu pasti sudah tidak asing lagi terdengar di telinga kita, terutama bagi penduduk daerah jawa barat. Beliau-beliau itu adalah pahlawan perjuangan asli daerah jawa barat. Maka dari itu untuk mengenang jasa mereka yang begitu besar pengaruhnya bagi rakyat Indonesia. Pramuka Pangkalan SMAN 1 Sukaresmi mengambil nama mereka sebagai Identitas ambalan.


SEJARAH KEPAHLAWANAN MOCHAMMAD TOHA
Moch Toha adalah pahlawan dalam peristiwa Bandung lautan api, Tanggal 24 maret 1946 di Bandung -Indonesia.
Moch Toha lahir di jalan Banceuy, Desa Suaniarja, kota bandung pada tahun 1927. ayahnya bernama Suganda dan Ibunya bernama Mariah. Moch Toha diasuh oelh Kakek dan Neneknya dari pihak ayahnya yaitu Jahiri dan Oneng.
Pada masa penjajahan Jepang, Toha mulai menganal dunia militer dengan memasuki seinendan.
Setelah Indonesia merdeka, Toha masuk barisan Rakyat Indonesia (BRI) dipimpin oleh pamannya (Benplam Sych). BRI bergabung dwngan BP (Barisan Pelopor) dipimpin oleh Anwar Sutan. Dan Pamannya menjadi BBRI.
Pada tanggal 21 November 1945. sekutu mengeluarkan ultimatum pertam agar kota bandung bagian utara dikosongkan. Tanggal 29 November 1955. Peringatan itu tidak dihiraukan oleh Para pejuang Indonesia.
Pada tanggal 29 maret 1946 tentara sekutu kembali mengaluarkan ultimatum ke 2. demi mem-pertimbangkan politik dan keselamatan rakyat. Pemerinta TRI dan para pejuang lainnya mundir. Dan mengosongkan Bandung. Rakyatpun diungsikan keluar kota bandung. Sebelum ditinggalkan, Bndung Selatan dibumi hancurkan oleh Para pejuang dan anggota Tri. Namun, peristiwa itu menyebabkan Mochamad Toha menjadi korban. Moch toha menghancurkan gudang persenjataan dan terkena ledakan.
Peristiwa ini dinamakan Bandung lautan api. Untuk mengennag peristiwa tersebut, diciptakanlah lagu halo-halo bandung.

SEJARAH KEPAHLAWANAN DEWI SARTIKA
Raden Dewi Sartika dilahirkan pada tanggal 04 Desember 1884 di Cicalengka-Bandung. Beliau lahir dari 6 bersaudara. Ayahnya bernama Raden Samanagara seorang bangsawan dari Bandung. Ibunya bernama Raden Ayu Rajapermas, seorang puteri bupati Bandung RA. Wiranatakusumah IV.
Pada waktu Dewi sartika berumur 9 tahun, beliau dikeluarkan dari sekolah besar dibndung karena ayahnya dan ibnunya diasingkan. Kemudian Raden Dewi Sartika tinggal bersama paman tertuanya, dan disana belajar bermacam-macam kerajinan. Darisana Dewi Sartika berminat untuk mendidik kaumnya dan timbul kesadaran pentingnya peranan wanita untuk pengaruh hidup.
Pada tanggla 16 januari 1904, ketika Raden Dewi Sartika berusia 20 tahun, dibuakalah sekolah istri sebanyak 2 kelas, muridnya sebanyak 20 orang, dan yang menjadi gurunya yaitu Rd. Dewi Sartika sendiri dan Uit. Karena jumlah murid semakin bertambah, lalu sekolahpun dipindahkan dari jalan Ciguriang ke jalan kebon cau. Dan namanya siganti menjadi sekoalh keutamaan istri. Pada tahun 1910, tujuan didirkannya itu adalah untuk mendidik anak perempuan agar mampu menghadapi tantangan zaman
Pada tahun 1929, Dewi Sartika mendapatkan penghargaan tanda jasa bintang perak dan pada tahun 1940 mendapat mendapat tanda jasa berupa bintang emas. Pada tahun 1906. Dewi Sartika menikah dengan R. kd. Ayah suryawinata, kepala sekolah kelas satu karang pamulang, beliau mendirikan 9 sekolah pada tahun 1912.
Pada tanggal 26 juli 1939, Raden Dewi Sartika ditinggalkan oleh suaminya yang telah berjuang selama 30 tahun.
Perang Dunia II, jepang datang ke Indonesia serta menutup dan membubarkan sekolah Rd, Dewi Sartika, Ciamis. Dan tanggal II september 1947 di usia ke-63 beliau wafat.
 
PRAMUKA SMAN 1 SUKARESMI © 2008. Design by Pocket